Dapatkan informasi dan insight terbaru seputar ekosistem Assemblr, teknologi imersif, dan industri EdTech dalam satu tempat.
Sebagai salah satu aspek penting dalam peradaban manusia, pendidikan terus menjadi pilar kokoh yang tidak pernah luput dari perubahan zaman. Kegiatan belajar dan mengajar juga kerap mengalami evolusi tanpa henti. Teknologi, yang selalu tumbuh dengan ritme cepat hingga saat ini juga turut menjadi alat yang digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran, mengubah cara anak-anak belajar dan berinteraksi dengan informasi.
Pertanyaan yang sering muncul bersamaan dengan perubahan ini adalah tentang manfaat dan tantangan penggunaan teknologi untuk pembelajaran. Simak artikel ini dan temukan jawabannya!
Berbagai bentuk pembelajaran interaktif yang didukung oleh penggunaan teknologi, seperti simulasi imersif, maupun konten multimedia yang unik dapat membuat pembelajaran jadi lebih menyenangkan dan terbukti dapat meningkatkan minat belajar siswa dibandingkan dengan jenis pembelajaran konvensional yang biasanya hanya berlangsung satu arah.
Karena sifatnya yang fleksibel, penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar membuka banyak sekali peluang untuk meningkatkan motivasi dan semangat siswa untuk ikut serta secara aktif dalam pembelajaran. Hadirnya konsep bahan ajar interaktif berbentuk kuis maupun permainan edukatif dengan sistem pemberian skor dapat menghadirkan tantangan baru yang membuat siswa bersemangat dan termotivasi untuk belajar.
Internet adalah harta karun besar tanpa batas untuk sumber daya pendidikan. Kemudahan akses informasi yang cepat membuka jalan bagi para siswa untuk dapat mengakses informasi dari berbagai perpustakaan daring, situs web pendidikan, hingga buku elektronik (e-book). Hal ini dapat memberikan dampak yang positif, karena para siswa jadi memiliki lebih banyak sumber daya yang bisa mereka gunakan untuk belajar.
Literasi Digital termasuk kedalam hal yang dibutuhkan agar para siswa dapat mengembangkan keterampilan digitalnya. Melalui penggunaan teknologi dalam pembelajaran, para siswa akan lebih familiar dan terbiasa untuk mengoperasikan perangkat teknologi, menjalankan perangkat lunak, serta mempelajari berbagai macam bentuk perangkat digital yang kemudian akan berguna untuk mereka gunakan di masa depan.
Pengurangan rentang perhatian, atau yang lebih sering disebutkan sebagai short attention span adalah salah satu tantangan yang dapat muncul dari penggunaan teknologi untuk pembelajaran. Banyaknya akses informasi yang sulit untuk disaring dapat menjadi gangguan yang mengalihkan perhatian siswa dari proses belajar. Untuk mengatasi hal ini, guru dan orang tua harus bekerjasama untuk menerapkan strategi yang dapat membantu untuk mempertahankan fokus siswa, seperti membatasi screen time harian, membuat aturan yang jelas mengenai penggunaan perangkat elektronik diluar waktu belajar, ataupun menggunakan aplikasi untuk membatasi akses ke situs web yang mengganggu selama waktu belajar.
Salah satu tantangan terbesar yang seringkali dihadapi dalam upaya penggunaan teknologi untuk pembelajaran adalah kesenjangan digital dan tidak meratanya akses yang dimiliki oleh masing-masing sekolah di tiap daerah. Tidak semua siswa dan guru memiliki akses yang sama terhadap listrik, perangkat digital, dan koneksi internet yang dibutuhkan untuk melibatkan teknologi pada kegiatan belajar mengajar. Memastikan akses yang adil dan merata terhadap teknologi di dunia pendidikan memerlukan upaya bersama dari pemerintah, sekolah, dan masyarakat yang terlibat untuk menyediakan dukungan dan sumber daya yang diperlukan.
Kegiatan penggunaan teknologi untuk pendidikan dapat membentuk kebiasaan harian yang kurang baik jika siswa tidak mendapatkan bimbingan yang tepat.
Paparan cahaya layar dari benda elektronik yang digunakan terlalu lama akibat kecanduan gadget diluar jam belajar dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti ketegangan mata, postur tubuh yang buruk, hingga gaya hidup yang kurang baik karena kurangnya gerak tubuh. Untuk mengurangi resiko kesehatan yang dapat timbul dari kebiasaan ini, penting bagi guru dan orang tua untuk senantiasa membimbing dan mempromosikan kebiasaan penggunaan teknologi yang sehat melalui waktu istirahat yang teratur dan menyisipkan aktivitas fisik yang dapat membantu siswa dalam menyeimbangkan screen time untuk belajar dengan kesehatan mereka secara keseluruhan.
Jika diterapkan dengan tepat, teknologi dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menyenangkan bagi guru dan siswa.
Salah satu contoh kegiatan seru yang bisa dilakukan oleh guru dan siswa untuk menggunakan teknologi di kelas adalah dengan Assemblr EDU.
Fitur-fitur interaktif dari Assemblr EDU seperti Topik bahan ajar siap pakai dan Alat Peraga 3D/AR dapat digunakan oleh guru untuk menjelaskan materi pelajaran serta berbagai konsep abstrak yang biasanya sulit untuk dipahami oleh siswa. Penerapan AR dalam pembelajaran juga dapat memberikan gambaran yang nyata dan interaktif agar siswa bersemangat di kelas.
Editor 3D/AR dari Assemblr EDU juga dapat digunakan sebagai sarana praktek berbasis teknologi untuk para siswa agar mereka dapat menyalurkan kreativitasnya melalui karya-karya dalam bentuk 3D/AR!
Kabar baiknya, saat ini, kami sedang menyiapkan sesuatu yang besar agar kamu dan kelasmu dapat segera menggunakan Assemblr EDU dan belajar dengan lebih seru! Nantikan informasi selanjutnya melalui media sosial kami di Instagram @assemblredu.id !
Jl. Ir. H.Juanda no. 477A Blok D
#11-83 CT HUB2, Singapore (338729)
336 Smith Street 05-301
Pusat Jembatan Baru, Singapura. 050336
+62 (22) 2046 3080
Hubungi Kami